RSS
Photobucket

Rabu, 24 November 2010

Pemaaf


Kemarin malam saya melanjutkan bacaan kitab "RIYADHUS SHALIHIN perjalanan menuju taman surga" dan sampai pada hadits : Dari Abu Sufyan Shahr bin Harb ra, di dalam haditsnya yang panjang tentang cerita pertanyaan Heraklius kepadanya: "Apa saja yang diperintahkan oleh Nabi SAW kepada kamu?" Abu Sufyan berkata: "Nabi SAW bersabda: `Sembahlah Allah yang Maha Esa dan janganlah engkau menyekutukan apapun denganNYA, tinggalkanlah ajaran2 nenek moyangmu,` Beliau juga menyuruh kami untuk melaksanakan Sholat, jujur, PEMAAF dan menghubungkan sanak kerabat." (HR. Bukhari & Muslim)

Saya sangat tersentil dengan kata "Pemaaf", Ya Allah mana mungkin keinginanku untuk menjadi "Wanita paling bahagia dalam situasi apapun" dapat saya rasakan bila ternyata saya sangat sadar bahwa rasa kecewa dan sakit hati atas peristiwa yang lalu masih saja tersimpan rapi dan selalu hadir.

Padahal MAAF itu terlengkapi dengan melupakan, yang pasti maaf tidak akan punya arti bila tidak ada rasa Ikhlas, mana mungkin saya berharap orang lain melupakan dan memaafkan segala hal buruk yang telah terjadi sedang saya sendiri belum sepenuhnya melupakan dan memaafkan?

Semakin terbuka rasanya hati setelah mengikuti ta'lim tentang SABAR, yah masih tentang sabar, pelajaran hidup yang memang tak akan berhenti, padahal saya sangat tergoda dengan janji2 Allah untuk orang2 yang sabar, terimakasih untuk kesadaran yang lagi2 ENGKAU tambahkan di hatiku ya Rabb.

Sadar, mana mungkin bisa dikatakan sabar bila penyakit hati ini masih terpelihara, seharusnya sabar itukan menyerahkan segalanya kepadaMU, bahwa memang seperti itulah jalan yang memang harus terlalui untuk sampai pada derajat tertentu.

Di saat2 lemah saya menguatkan diri dengan menyadari bahwa masih terlalu banyak nikmat yang ENGKAU beri bahkan tak bisa terhitung dibanding masa2 sulit yang teralami yang baru saja ENGKAU berikan sebagai cobaan dalam hidupku, ENGKAU tidak pernah memutus harapan2 hambaMU, dan pastinya ENGKAU tak akan pernah terbebani dengan semua harapan baik yang ingin saya dapatkan dalam hidupku.

Mungkin kerinduanku yang pernah saya tulis masih disertai rasa tak nyaman di hati karena ada ganjalan masalah maaf, tapi moga2 kerinduan kali ini disertai hati yang penuh maaf, dan moga2 rasa kerinduan ini dariMU ya Rabb bukan dari godaan makhluk yang ENGKAU kutuk.

3 komentar:

Heru Wiratno mengatakan...

setelah membaca tulisan ini, saya juga ikut sadar, kalo saya ternyata bukan orang yang mudah memaafkan, terlalu mudah tersakiti.
makasih artikelnya.

Anonim mengatakan...

Saya ingin menjadi manusia pemaaf dan mudah meminta maaf :)

Anonim mengatakan...

Selamat Tahun Baru 1432 H

Posting Komentar