RSS
Photobucket

Jumat, 23 Oktober 2009

Sedikit curahanku


Saya sudah merasa begitu damai di zona Ikhlas ini, tapi kau datang dengan kalimat yang selalu membuat mataku berkaca dan sekuat hati ku tahan agar tak jatuh mengalir di pipiku. Kau harus tau bahwa memberi pujian adalah salah satu bentuk rasa cinta, mengapa sih rasa ego itu harus kau jaga di depanku, coba kau lihat lagi di sekitar hidupmu, terlalu banyak hal2 yang tak bisa begitu saja kau lewatkan tanpa rasa syukur yg begitu dalam karena telah diberikan begitu banyak nikmat. Coba kau ingat2 lagi pernahkan terucap dariku sesuatu hal yg kesannya menyepelekanmu ? saya selalu memberimu keleluasaan tuk mengekspresikan dirimu, silahkan bila itu baik dan kau senang melakukannya. Coba pikirkan juga pernahkan ada tuntutan dari saya yang memberatkanmu ?

Kalau memang kau selalu merasa bahwa pemahaman kita berbeda, kau pun harus sadar bahwa kita memang dua anak manusia yang berbeda yang semestinya adalah saling mengerti dan memahami dan berpikir jernih utk semua perbedaan yg kita miliki karena pemahaman atas sesuatu yang kita ambil berasal dari sumber yg berbeda.

Bagaimana mungkin kita mau dengan seenaknya meminta lebih padahal kita sama sekali ga pernah memberi lebih, egois kan namanya, bukankah kau tahu bahwa apapun yang kita lakukan baik itu kebaikan maupun kejahatan adalah semua utk diri kita sendiri, semua akan kembali ke diri kita sendiri.

Syukurilah apa yang telah jadi milik kita karena Allah berjanji akan memberi lebih, dan bentuk rasa syukur adalah menjaganya dengan sebaik-baiknya.

Satu pesanku belajarlah lebih giat tuk melatih diri selalu bersyukur.
Semoga hatiku makin dipenuhi dengan kesabaran dan keikhlasan menerima proses kehidupan ini dan semakin yakin dengan pertolonganNYA dan semua rencana baikNYA di hidupku, AMIN.

Minggu, 11 Oktober 2009

Ponakanku yang cantik

Rasanya baru sebulan lebih saya melihatmu begitu ceria menghadiri pernikahan sepupumu, tak ada yang ganjil dari kesehatanmu melihat keadaan tubuhmu yang begitu segar dan padat, kau begitu cepat akrab sayang dengan keluargamu yang mungkin saja baru lagi kau melihatnya di acara keluarga kita itu. Kau begitu semangat minta pertolongan om kamu untuk dibuatkan ABSTRAK dalam kelengkapan skripsimu, kemudian saya meminta tuk melihat skripsi yang kau bawa serta di acara itu trus saya mengomentari judul skripsimu yang kelewat panjang itu dan kamu mengatakan bahwa ga ada kata yang bisa dihapus di judul itu karena semua kata2 nya menunjang tuk keutuhan judul itu.

Setelah sebulan berlalu saya mendengar kabar kamu tiba2 pingsan tak sadarkan diri dan kemudian masuk rumah sakit, saya sempat bertanya ke keluarga apa yang terjadi dan saya mendapat jawaban bahwa sel darah putihmu melebihi kadar normal, saat itu saya sempat mengatakan bahwa itu gejala yang sangat2 berbahaya dan beberapa hari kemudian saya mendengar kabar bahwa dokter memvonismu LEUKIMIA, dan para keluarga mengatakan bahwa kondsimu sudah sangat2 mengkhawatirkan, mengapa penyakit seperti itu baru terdeteksi setelah stadiumnya tinggi? seperti tak percaya mengingat keceriaanmu waktu itu.

Setelah kondisimu tetap mengkhawatirkan walaupun sdh diopname beberapa hari di rumah sakit, pihak keluargamu memindahkan ke rumah sakit di daerah lain yang mungkin saja peralatannya lebih canggih dan para dokternya mungkin lebih kompeten menangani penyakitmu, saya mendengar cerita bahwa kamu sudah bisa duduk dan mulai ceria lagi.

Tapi mungkin Allah lebih menyayangimu sayang karena kemudian saya menerima pesan singkat bahwa engkau telah meninggalkan dunia ini selamanya. Engkau pergi begitu cepat dan baru saja merampungkan kuliahmu walaupun ga sempat lagi mengikuti acara wisuda karena penyakit yang tiba2 merenggut keceriaanmu.

Saya tau bahwa kesedihanku tak sebesar kesedihan ayah dan ibumu yang telah membesarkanmu dengan penuh kasih sayang dan berharap kelak bisa melihatmu memasuki dunia kerja dan menikah. Saya hanya bisa mengucap kata "Sabar yah kak"

Saya tahu bahwa waktu adalah obat yang paling mujarab tuk menyembuhkan kesedihan, dan berusaha tuk ikhlas menerima ketetapanNYA, karena semua itu adalah titipan.

Semoga kamu mendapat tempat yang lapang dan indah di sisiNYA, AMIN.

Minggu, 04 Oktober 2009

Kesehatanku

Setelah mengalami sakit kurang lebih sebulan, baru menyadari bahwa selama ini kurang menyayangi diri sendiri, dulu merasa baru saja mau terkena gejala flu berupa bersin2 dan tenggorokan ga enak langsung konsumsi obat flu, terkena sakit kepala ga mikir dulu langsung minum obat sakit kepala, rasa2 nya obat2 itu gampang saja saya konsumsi padahal itukan obat kimia yang mungkin saja akan berakibat buruk bagi tubuh bila telalu sering dikonsumsi, dan satu hal lagi yg merupakan kebiasaan buruk saya adalah malas makan malam apalagi kalau sdh ngantuk dan akhirnya dokter mengatakan saya terserang gangguan pencernaan.

Lengkaplah dalam sebulan lebih itu konsumsi segala macam obat kimia yg diberikan dokter.

Saya punya ponakan yg walaupun terkena demam, flu sampe hidung meler berhari-hari tetap saja dia ga mau minum obat yg dgn bebasnya beredar di pasaran, katanya tubuh itu punya daya tahan sendiri dan punya kemampuan tuk melawan virus atau penyakit yg masuk ke dalam dirinya, yang dia lakukan sederhana saja yaitu istrahat yang cukup, banyak2 konsumsi air putih, makan buah2an dan doppingnya yang lain adalah minum susu.

Jadi tertarik tuk ikut gaya hidupnya, sekarang yg namanya obat flu, obat sakit kepala sebisa mungkin saya ga konsumsi lagi, lebih berfokus pada memberikan waktu tuk tubuh istirahat dan melatihnya utk lebih kebal terhadap serangan penyakit dan yang pastinya meninggalkan kebiasaan buruk malas makan malam kemudian lebih mencintai tubuh sendiri dgn melakukan pola hidup sehat.

Ternyata dibuku Quantum Ikhlas juga ada disebutkan bahwa "tubuh itu bisa menyembuhkan dirinya sendiri" dan kita sebagai manusia harus percaya & meyakini itu dengan segenap pikiran dan perasaan yg kita miliki karena Allah menciptakan tubuh manusia dengan segala kesempurnaannya.